Ternyata kenyamanan Optical Mouse dan penampilannya yang terbilang cukup keren, mempunyai efek samping yang mengejutkan bagi penggunanya. Optical Mouse yang pertama diluncurkan oleh Microsoft sekitar tiga tahun lalu itu, menimbulkan ribuan kasus kelainan pada jaringan tangan akibat radiasi yang dipancarkannya.
Gelombang elektromagnetik dari Optical Mouse memiliki frekuensi tinggi ke permukaan di bawahnya. Menurut laporan WHO” frekuensi yang dipancarkan Optocal Mouse jauh lebih tinggi dari handphone, tepatnya setara dengan 5 kali radiasi handphone.
"Radiasi yang dirasakan oleh telapak tangan bisa berpengaruh fatal pada kesehatan, dan radiasi mouse menjadi berbahaya karena dipegang terus menerus oleh si pemakai. Radiasi yang ditimbulkan oleh Optical Mouse lebih terasa pada produk-produk berkualitas rendah yang tidak memiliki pelindung untuk pergelangan tangan."
WHO, GreenPeace, dan CNN telah menghentikan penggunaan optical mouse untuk seluruh kegiatan di kantornya. Sementara itu, Microsoft dan IBM mengucurkan dana sekitar 2 milyar dolar untuk bekerjasama membuat pointing device yang lebih aman. Industri-industri hardware terbesar di Cina dan Taiwan berusaha menutup-nutupi hal ini. Jika diperhatikan, mouse-mouse optical yang beredar di pasaran saat ini diproduksi oleh merk-merk yang tidak terkenal, sebenarnya itu hanyalah sisa dari produk industri besar yang sudah menghentikan penjualannya.
sumber : http://blog.jacowlive.com/2010/06/bahayanya-optical-mouse-bagi-kesehatan.html
Senin, 06 Oktober 2014
Sabtu, 15 Maret 2014
Kembalinya Aku
Seperti potongan film yang terus berputar, silih
berganti dari dari detik demi detik. Ingatanku kembali pada masa itu. Pertemuan
pertama di bawah cahaya rembulan yang tak pernah terlupa. Sketsa wajahnya masih
membekas sempurna diantara tumpukan kenangan masa lalu. Biarlah badai
menghambatku untuk kembali, namun ku yakin, kata hati tak pernah salah.
***
“Kau mau kemana?”
Aku mengerutkan kening setelah menoleh pada orang yang berdiri disampingku.
“Kau berbicara padaku?” aku kembali bertanya pada orang itu. Lelaki tersebut
menghela nafas, “memangnya ada siapa
lagi disampingmu? Dan omong-omong kau belum menjawab pertanyaanku tadi, kau mau
kemana?”ujarnya. Aku tersenyum tipis
menyadari tak ada siapapun selain aku dan lelaki bertubuh tingii ini di trotoar
tempat kami berpijak.
“Maaf, apa kau
mengenalku sebelumnya? Aku rasa, aku tak pernah mengenalmu,” sungguh,
sebenarnya aku benar-benar tak ingin menjawab pertanyaan orang ini mengingat
kami tak pernah berjumpa sebelumnya. Tapi orang ini terus mendesak agar aku
menjawabnya, dan dengan sialnya lagi entah mengapa tak ada satupun taksi atau
kendaraan umum lainnya yang lewat saati ini, yang ada hanyalah kendaraan
pribadi beroda empat yang berlalu-lalang.
“Hei, jangan melamun
malam-malam, tak baik tahu. Oke, kau mungkin bingung mengapa aku berbicara
seperti ini padamu, tapi biarkan aku menjelaskannya di halte seberang sana,”
ucapnya, lalu telunjuknya mengarah pada sebuah halte ynag tak jauh dari tempat
kami berdiri. Sebenarnya, lebih tak baik
lagi jka aku berbicara pada orang asing sepertimu, gerutuku dalam hati,
tapi berhubung dia terlihat seperti orang baik-baik, akupun memilih untuk
mengangguk dan mengikuti langkahnya, setidaknya disana cukup ramai, jadi aku
bisa berteriak kapanpun jika ia berbuat macam-macam, begitu pikirku.
Dia memulai
pembicaraannya usai kami mendapat tempat duduk nyaman di halte tersebut. “Jadi
begini, namaku Rayhan, dulu kau memanggilku Kak Ray. Aku ini teman kakak
perempuanmu, Dea. Apa kau ingat atau merasakan sesuatu?” aku menggeleng.
“Baiklah, tak apa. Kalau begitu, siapa namamu sekarang? Karena yang kutau
namamu adalah Wilda. Kau mungkin tak percaya padaku, tapi aku benar-benar tau
banyak hal tentangmu,” dia memberi jeda, “aku tau hobimu menulis, dan kau
sering mendapat penghargaan atas karya-karyamu itu, aku tau kau sangat takut
pada serangga, aku tau kau tidak bisa berenang, aku tau kau tidak bisa tidur
tanpa selimut, aku tau kau sangat menyukai yoghurt
strawberry buatan kakakmu, dan yang pasti, aku tau kau punya tanda lahir di
pergelangan kaki sebelah kananmu. Sebenarnya, masih banyak lagi kalau kau….”
Kak Ray bercerita dengan semangat, namun entah mengapa itu semakin membuat
dadaku sesak, aku merasa seperti bertemu dengan sosok pemberi harapan dalam
hidupku. Antara senang, terharu, dan sedih, berpikir sebentar lagi aku akan tau
hidupku yang sebenarnya. “Cukup! Ba..baiklah, aku percaya padamu, semua yang
kau katakan memang benar, walaupun aku tak ingat siapa itu Dea, tapi aku merasa
tak asing dengan nama itu. Tapi tolong beri aku jawaban, mengapa aku tinggal di
rumah keluarga itu? Pasti kau tau sesuatu tenang hal ini. Dan, mereka selalu
memanggilku dengan nama Tania,” aku memotong pembicaraan Kak Ray dengan nafas
terengah.
Kemudian, aku
melihat Kak Ray menunduk lesu sembari menyandarkan punggungnya pada kursi halte
agar lebih rileks, “jadi, mereka bahkan memanggilmu Tania?” Aku mengangguk.
“Tania, dia anak bungsu pasangan pemilik rumah dimana kau tinggal saat ini,
sekaligus, dia mantan kekasihku. Ia meninggal saat mengalami kecelakaan denganmu dan Dea saat berlibur
sekitar tiga bulan yang lalu, dan perlu kau tau, hanya kau yang selamat
meskipun harus mengalami amnesia dan terdapat banyak luka parah, terutama di
bagian wajah. Mungkin mereka menganggapmu sebagai pelepas rindu pada anaknya,
Tania. Maaf, tapi aku baru saja mengenalimu sebagai Wilda karena kupikir kau
hanyalah saudara Tania yang kebetulan sedang menginap di rumahnya, tapi setelah
beberapa kali aku memperhatikanmu, dari kebiasaan, gerak gerik tubuh, dan tanda
lahir di kakimu itu, aku tau benar kalau itu kau, yang telah mengalami operasi
plastic, mungkin?” ia memberi penjelasan.
“Aku..” aku
menghirup nafas perlahan lalu membuangnya, menahan airmata yang hendak
terjatuh, “sebenarnya malam ini aku ingin kabur dari rumah itu, aku benar-benar
tak tahan dipekerjakan layaknya pekerja rumah tangga 24 jam yang bahkan tak
diberi upah sepeserpun. Belakangan ini, karena mereka semua sedang berlibur,
aku berusaha mencari uang dengan bekerja sebagai penjaga toko di dekat taman
sana, dan terkadang mengambil pekerjaan part
time lain bila ada waktu senggang. Beberapa minggu lalu, aku pernah
tertangkap ketika ingin pergi dari rumah, lalu aku dikurung di kamar selama 3
hari tanpa diberi makan dan minum, untungnya ada seorang pembersih kebun di
rumah itu yang baik hati memberiku minum agar aku dapat bertahan hidup selama
itu,” tangisku pecah ketika tiba-tiba Kak Ray mengusap lembut punggungku yang
terbalut sweater tipis. “Lebih baik malam ini kau tidur di
rumahku, disana ada adik perempuanku juga yang mengenalmu, pasti dia sangat
senang bila kau datang. Besok aku akan mengantarmu ke rumah kakekmu,” Kak Ray
berusaha menenangkanku, dan aku tak bisa menolak tawarannya itu.
Hari itu aku
benar-benar beruntung dapat bertemu dengan lelaki sebaik Kak Ray, dia seperti
malaikat berwujud manusia yang berhasil membuat seluruh nadi dalam tubuhku
menghangat ketika mengingatnya. Aku
berharap ia mendapat gadis yang lebih baik dari Tania. Dan sambil berharap
orang itu adalah aku.
Categories
Cerpen
Jumat, 21 Februari 2014
EXO - GROWL [Romanization + code name]
[Tao] Yo~ Okay~ Sexy~~
[Kai] Neo hokshi molla gyeonggo haneunde ( [Xiumin] Jaldeureo)
Jigeum wiheomhae ( [Xiumin] So dangerous)
[Sehun] Jakku nareul jageug hajima
nado nal molla
[Baekhyun] Summi jakku meotneunda
niga nal hyanghae georeo onda
[Chen] Nareul bomyeo utneunda
neodo naege kkeulli neunji
[Baekhyun&Kai] Nun api dakkam kkamhae
[Baekhyun] Niga tturheo jyeora chyeoda bolttae
[Xiumin] Gwit gae gakka wojin sum sori
[Chen] Nalmichige mandeuneun neoin geol
[Baekhyun] Amudo neol motboge ( [Tao] Jeolttae)
pume gamchugo shipeo ( [Tao] I’m so serious)
[Xiumin] Nuni neol boneun
shiseondeul nae ane ireona
[Chen] Geojin soyongdolie
[All] Geomjeong geurimja nae ane kkae eona
neol boneun du nune bul kkochi nuntteo
geu nyeo gyeoteseo moduda mulleona
ijen jogeum sshik sana woji nikka
[All] Na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
[Tao] Da mulleo seoji anheumyeon dachyeodo molla
[D.O] Na ison nunbitgwa
beil deutan ginjang gam
jigeum geomsaek jungya
neoui juwireul Baby~
[Suho] Neon geunyang geudaero isseo
namaneul bara bomyeonseo
jeolttae neol bonaeji anha
dugobwa Baby~
[Luhan] Heurin gonggan sogeseo
( [D.O] Heurin gonggan sogeseo)
seonmyeong hage bit naneun
( [D.O] Seonmyeong hage bit naneun)
nuni bushin seongdeul nae ane ullineun
[D.O] Gyeong boullim sori
[All] Geomjeong geurimja nae ane kkae eona
neol boneun du nune bul kkochi nuntteo
geu nyeo gyeoteseo moduda mulleona
ijen jogeum sshik sana woji nikka
[All] Na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
[Kris] Da mulleo seoji anheumyeon dachyeodo molla
[Sehun] E.X.O
[Chanyeol] Yeah tto dareun neugdae deuri bol saera
neomuna wanbyeoghan nae yeojara
pum soge budeureobge neorango
neomaneul wihae naneun nanpoghae jigo
[Kai] Gyeolgugen ganghan jaga
eodge doeneun miin
jariga eobseu nikka geunyang doraga
[Kris] Ganeung seong jeroya
geureo nikka geumanbwa
[Lay] Geu nyeoreul neombon damyeon
nareul meonjeo neomeobwa
[Luhan] Uri mankeum hana dul sshik
jiwo beori janha
[Baekhyun&Suho&Chen] Neo hanago naman yeogi nama
meomchwojin deushi
[Chen] Yeahhhhhh~
[All] Geomjeong geurimja nae ane kkae eona
neol boneun du nune bul kkochi nuntteo
geu nyeo gyeoteseo moduda mulleona
ijen jogeum sshik sana woji nikka
[All] Na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
[Lay] Da mulleo seoji anheumyeon dachyeodo molla
[All] Na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
[Kai] Da mulleo seoji anheumyeon dachyeodo molla
Categories
k-pop
S.M The Ballad - Breath (Taeyeon-Jonghyun) Hangeul + Romanization
나도 모르게 전화기를 들고 말았어 나야… 참 오랜만이야
nado moreuge jeonhwagireul deulgo marasseo naya… cham oraenmaniya
너무 힘이 들어서 잡기도 미안해서 너를 보낸 게… 후회돼서 한숨만 쉬는걸
neomu himi deureoseo jabgido mianhaeseo neoreul bonaen ge… huhoedwaeseo hansumman swineungeol
너무 놀라서 말이 나오지도 않았어 떨리는 가슴만 붙잡았어
neomu nollaseo mari naojido anhasseo ddeollaneun gaseumman butjabasseo
많이 힘든지 지금 어디 있는지 묻기도 전에 눈물이 흘렀어
manhi himdeulji jigeum eodi isseoneunji mudgido jeone nunmuli heulleosseo
네 숨소리만 들려도 그래
neseumsoroman deullyeodo geurae
눈물이 이렇게 흘러내리면 아끼던 내 작은 추억들마저도 어쩔 줄 몰라
nunmuli ireohke heulleonaerimyeon akkideon nae jakeun chueokdeulmajeodo eojjeol jul molla
너무 아파서 서로 놓아주길 약속했지만
neomu aphaseo seolo nohajugil yaksokhaesseojiman
자신 없을 때, 가끔 숨소리라도 들려주길
jasin eobseoeul ddae, gakkeum sumsorirado deulryeojugil
숨을 쉬는 게 매일 눈을 뜨는 게 겨우 하루를 사는 게
sumeul swineun ge maeil nuneul ddeuneun ge gyeu haruleul saneun ge
죽는 것 보다 힘이 든다고 네게 말을 못했어
juukneun geot boda himi deuldago nege maleul mothaesseo
걱정할 것 같아서.. 바보처럼 한숨만 쉬는 걸
geokjeonghal geot gathaseo.. babocheoreom hanseumman swineun geol
*Repeat
하고픈 말이 많아도 난 아무 말도 못 하고… 다 괜찮다고 서로를 달래고 아파했어
hagopeun mali manhado nanamu maldo mot hago.. dagwaenchanhadago seororeul dallaego aphahaesseo
다 되돌리면 우린 행복하기만 했어 놓지 못하고 있어
dadwideullimyeon urin haengbokhagiman haaesseo nohji mothago isseo
눈물이 이렇게 흘러내리면 아끼던 내 작은 추억들마저도 어쩔 줄 몰라
nunmuli ireohke helleonaerimyeon akkideon nae jakeun chueokdeulmajeodo eojjeol jul molla
너무 아파서 서로 놓아주길 약속했지만
neomu aphaseo seoro nohajugil yaksok haetjiman
자꾸 네가 생각 날 땐…
jaddu nega saenggak nal ddaen
참을 수 없이 힘들 땐…
chameul su eobsi himdeul ddaen
이렇게라도 가끔 숨소리라도 들려주길
ireohkerado gakkeum sumsororado deullyeojugil
cr : kpoplyrics2you.blogspot.com
Categories
k-pop
Minggu, 09 Februari 2014
EXO - PETERPAN (Hangeul + Romanization + Indo Translation)
nalgeun ilgi jang
meonjireul teoreonae
낡은 일기장 먼지를 털어내
Saya membersihkan buku
harian usang
mundeug pyeolchin got
geu sogen hae malgge
문득 펼친 곳 그 속엔 해맑게
Dan tiba-tiba, di
halaman terbuka
nega isseo ajig neon
geudaero yeogi nama isseo
네가 있어 아직 넌 그대로 여기 남아있어
Kamu jelas-jelas berada
disana Kamu masih tetap ada disana
itgo jinaet deon geurimi
tteoolla
잊고 지냈던 그림이 떠올라
Saya ingat gambar yang
saya lupakan selama ini,
jageun tteollimi nae
mome saem sosa
작은 떨림이 내 몸에 샘솟아
Membuat saya sedikit
bergetar
jom seogeul peugin hae
geuttaero
좀 서글프긴 해 그때로
Sedikit sedih bahwa saya
doragal su eobtneun ge
돌아갈 수 없는 게
tidak bisa kembali ke
masa itu
Reff:
neol chaja ganda chueogi
bonaen tingkeobel ttarana seotdeon Neverland
널 찾아간다 추억이 보낸팅커벨 따라나섰던 Neverland
Saya akan mencarimu ke
Neverland dengan mengikuti Tinkerbell yang dikirim oleh kenangan
geu gose naega neowa
bara bomyeo utgo isseo
그 곳에 내가 너와 바라보며 웃고 있어
Di tempat itu, kamu dan
aku saling mencari, tersenyum
nan yeong wonhan neoui
piteo paen
난 영원한 너의 피터팬
Saya adalah Peter Pan-mu
yang abadi
geu sigane meomchun ne
namja
그 시간에 멈춘 네 남자
Pria yang menghentikan
waktu
seotul jiman neomu
saranghaet deon | naui neoege danyeoga
서툴지만 너무 사랑했던| 나의 너에게 다녀가
Saya mungkin kikuk tapi
saya sangat mencintaimu dan akan mendapatkanmu
**
neol manhi goerob
hyeotdeon jit gujeun agdang | modu mullichyeojun gieogi saengsaenghae
널 많이 괴롭혔던 짓궂은 악당 | 모두 물리쳐준 기억이 생생해
Saya ingat dengan jelas
mengalahkan semua penjahat yang mengganggumu
geu sungan buteo neoui
mameul eodgo nanun kiseu kkaji
그 순간부터 너의 맘을 얻고 나눈 키스까지
Sejak itu, saya memiliki
hatimu dan bahkan berbagi sebuah ciuman
nae mameun hangsang
gureum tago naratji
내 맘은 항상 구름 타고 날았지
Hatiku melayang
neoneun wendi sinderella
boda yeppeotji
너는 웬디 신데렐라보다 예뻤지
Kamu lebih cantik dari
Wendy atau Cinderella
gaseum ttwige mandeun
dan han saram
가슴 뛰게 만든 단 한 사람
Satu-satunya orang yang
membuat hatiku berdebar
neol neukki nikka du
nuni bitna
널 느끼니까 두 눈이 빛나
Begitu saya merasakanmu,
mataku bersinar
***
Backing vocal
(hamkkehaet jiman jabgo
sipjiman
(함께했지만 잡고 싶지만
(kita bersama,
son naemil jiman Oh!
손 내밀지만 Oh!
saya ingin terus
bersamamu Oh!
neon meoreojyeo ga
tteonaji ma geuttae
넌 멀어져 가 떠나지 마 그때
Saya mengulurkan tangan
tapi kamu menjauh, jangan tinggalkan saya,
naega itjanha yeogi
내가 있잖아 여기
Saya dari masa lalu ada
disini,
Oh! eodi isseulkka)
Oh! 어디
있을까)
Oh! Kamu dimana?)
Rap:
bunhong bit gamdoneun
eolgul
분홍빛 감도는 얼굴
Wajahmu yang merah muda
gureum wireul geodneun gibun
Baby boo!
구름 위를 걷는 기분 Baby boo!
Serasa berjalan diatas
awan Baby boo!
nae gaseumi dugeung
eoryeotdeon geurim gatdeon You!
내 가슴이 두근거렸던 그림 같던 You!
Gambaran dirimu membuat
hatiku berdebar
geuttae neoui nuneun
salmyeosi useo jwotdeon | geot cheoreom jigeumdo nae maeumui han kyeone
그때 너의 눈은 살며시 웃어줬던| 것처럼 지금도 내 마음의 한 켠에
Sama seperti bagaimana
kamu tersenyum lembut dengan matamu saat itu
yeollin chang mune nega
narawa jundamyeon
열린 창문에 네가 날아와준다면
Andai saja kamu bisa
terbang ke jendela hatiku yang terbuka ini
nae donghwa sog dama non
내 동화 속 담아 논
Kamu berada di dalam
khayalanku,
neol yeojeonhi maem
doneun Sweety girl!
널 여전히 맴도는 Sweety girl!
Kamu masih tetap disana,
manisku!
ajigdo tteollyeo gaseum
hankyeon | neo eobtneun igoseun oeroun seom
아직도 떨려 가슴 한켠|너 없는 이곳은 외로운 섬
Hatiku masih gemetar -
sudut hatiku tanpamu bagaikan pulau kosong
nae gieog sog jeogeo non
내 기억 속 적어 논
Saya menulismu dalam
kenanganku
neol jiwo jiji anhneun
Pretty girl!
널 지워지지 않는 Pretty girl!
Kamu tidak bisa
terhapus, cantikku!
ajigdo seolleyeo gaseum
아직도 설레여 가슴
Hatiku masih bergegas
hankyeon neo eobtneun
igoseun
한켠 너 없는 이곳은
Sudut hatiku tanpamu
adalah….
***
sigyeui taeyeob doneun
sai
시계의 태엽 도는 사이
Antara jam yang berputar
eolmana dalla
jyeosseulkka
얼마나 달라졌을까
Seberapa banyak kamu berubah
neol sseo naeryeogan
majimag han jangeul neomgyeot jiman deo
널 써내려간 마지막한 장을 넘겼지만 더
Saya membalik halaman
terakhir yang tertulis tentang kamu
ilgeo nael yong giga
anna
읽어낼 용기가 안나
Tapi saya tidak punya
keberanian untuk membacanya,
seulpeun geureun
jiwonael geoya
슬픈 글은 지워낼 거야
Saya akan menghapus
kata-kata yang sedih
uri yaegin kkeuti anil
geoya
우리 얘긴 끝이 아닐 거야
Cerita kita tidak akan
berakhir
dasi mannabol tenikka
다시 만나볼 테니까
Karena kita akan bertemu
lagi
(source : facebook.com/kpopzone)
Categories
k-pop
Sabtu, 08 Februari 2014
Fanfiction : Teardrops In The Rain
Title : Teardrops In The Rain
Genre : Romance, Family
Rate : T
Cast : Jung Yong Hwa CNBLUE (Main Cast)
Oh Youngjin (Imagine)
Oh Hyejin (Imagine)
Other Cast
Disclaimer : Jung Yonghwa belongs to God and the story belongs to me. Newbie author that need more critic and advice. NO PLAGIARISM.
***
Aku selalu jatuh cinta pada pria yang satu ini. Jung Yonghwa. Pria yang hanya dengan berjalanpun aku meleleh dibuatnya. Aku melihat kharismanya yang terpancar diantara wajahnya yang berseri. Meskipun begitu, aku tak bisa memujanya seperti ynag anak perempuan lain lakukan. I just... can't do this.
Kini, di depan mataku ia berhenti sambil menggendong Tyler, gitar kesayangannya. Senyum khasnya yang menawan selalu membuat jantungku berdebar keras, sampai-sampai aku yakin kalau wajahku memanas dan seketika menunduk malu saat ia sedikit menunduk untuk menatap perubahan ekspresiku. Kemudian melalui sudut mataku, kulihat senyumnya kembali mengembang dan tangan kanannya terulur untuk mengusap pelan helaian rambut hitamku.
"Hei, kau tahu? Kau terlihat sangan lucu jika terus bersikap seperti ini," ia terkekeh pelan. Aku kembali mengulum senyum dibalik untaian poni yang menutupi sebagian wajahku.
"Baiklah, karena hari ini jadwalku sedang kosong, nanti sore aku akan mengajakmu jalan-jalan, bolehkan?" ajaknya. "Oh, kalau perlu aku yang akan meminta izin pada ibumu," ia tersenyum.
Aku yang tak siap dengan ajakannya hanya menatap bingung kedua irisnya, ia mengangkat alisnya dengan ekspresi 'bagaimana?' dan tak lama kemudian aku menyadari bahwa mimpiku akan segera menjadi kenyataan. Aku tersenyum.
***
"Youngjin-a, kau yakin tak mau mencoba es krim rasa mint-ku ini?" kali ini aku sedikit terperanjat saat suara merdu yang biasa ia gunakan untuk melakukan side job sebagai penyanyi di kafe depan kampus masuk ke dalam gendang telingaku.
"Ya! Kau tertangkap basah sedang melamun lagi," Yonghwa oppa melirikku tajam. Setelah memulihkan kesadaranku, aku menggumam, "mianhae, oppa." Aku sama sekali tak bernyali untuk menatap matanya, seakan seluruh perhatianku terpaku pada rsepatu yang kukenakan dan rerumputan basah di bawah bangku taman tempat kami beristirahat saat ini. Kami terdiam. Aku tahu, pasti oppa tak akan memulai celotehannya lagikalau aku lagi-lagi tak meresponnya, atau mungkin kali ini oppa marah karena aku sama sekali tak mendengarkannya- oke aku mengacuhkannya!
***
Semilir angin musim semi mulai menusuk pori-pori kulitku. Cardigan putih bergaris merah yang ku kenakan kali ini seakan tak mampu membendung rasa dingin ini. Namun bukan itu yang memenuhi pikiranku, tapi gadis ceria yang sudah ku kenal sejak 5 tahun yang lalu ini yang membuatku berkali-kali menghela nafas panjang. Sejak perjalanan setengah jam yang lalu, aku belum menemukan suara tawa ataupun sisi kejailannya. Awalnya aku tidak menyadari itu, karena setidaknya di awal dia masih bisa tersenyum sebagai respon dari cerita-ceritaku. Tapi tidak lagi setelah kami membeli ice cream cone dan duduk di kursi taman sepanjang 2 meter yang disediakan dekat kolam ikan. Aku melihat pikirannya kosong, oh lebih tepatnya kacau balau.
"Jadi, Youngjin-a, ada apa sebenarnya?" aku kembali memulai percakapan dua arah antara kami.
"Mianhae, oppa," aku memandangnya gerah. "Yang aku butuh penjelasanmu, bukan permintaan maafmu Oh Youngjin. Kau masih mengganggapku oppa, bukan?"
Dia termenung lagi. Diantara helaian rambut hitam itu, dapat kulihat ia memejamkan mata sambil menggigit bibir bagian dalamnya.
"A..a..ku, jeongmal mianhae oppa. Ini tentang kembaranku," Youngjin akhirnya membuka suara.
"Hyejin-ssi? Ada apa dengannya?"
***
Kriiing~
Akhirnya bunyi yang kutunggu terdengar juga. Entah kenapa bel tanda berakhirnya jam sekolah terasa lebih nyaring dan merdu hari ini. Aku langsung tersentak dan merapikan alat-alat belajarku dengan bersemangat. Kwon Gyu Won, teman samping mejaku, sampai mengalihkan perhatiannya dan menatapku heran.
"Waeyo Gyu Won-a?" Aku memandangnya setelah selesai merapikan buku. "Ani. Hanya saja kau terlihat lebih bersemangat pulang hari ini." Aku meringis, ya, aku memang ingin cepat pulang, jawabku dalam hati.
"Aku pulang,"aku membuka pintu rumah dengan semangat. "Youngjinna, kaukah itu?" seorang wanita paruh baya menyambutku dengan wajah yang sulit diartikan, setidaknya begitu menurutku.
Aku termangu di balkon kamarku. Eomma baru saja menyelesaikan kalimatnya beberapa menit yang lalu. 'Apa benar Hyejin sedang sakit? Kenapa aku tak pernah menyadarinya? Atau selama ini aku terlalu memfokuskan pikiranku pada Yonghwa oppa? Kalau iya, hal apa lagi yang aku lewatkan selama ini?'
Youngjin mengerutan dahinya selama beberapa saat, hingga akhirnya ia menggaruk kepalanya yang tak gatal itu menggunakan kedua tangan. Ia benar-benar pusing saat ini.
***
(To Be Continued)
* Oppa : panggilan perempuan kepada laki-laki yang lebih tua dalam bahassa Korea
* -a : akhiran -a pada nama orang merupakan panggilan informal. hanya berlaku pada nama orang yang berakhiran huruf konsonan
* -ssi : akhiran -sii pada nama orang merupakan panggilan formal. berlaku untuk semua nama.
* mianhae : maaf
* jeongmal mianhae : sangat minta maaf
* Ani : bentuk informal dari kata aniyo, memiliki arti tidak
Categories
fanfiction
Langganan:
Postingan (Atom)