Rabu, 19 Desember 2012

Essay Pahlawan

Diposting oleh Unknown di 04.36 0 komentar
Apa Jadinya Kita Tanpa Mereka?


                Setiap orang memiliki masa lalu. Baik masa lalu yang menyenangkan, memalukan,  maupun masa lalu yang kelam. Begitupun bangsa Indonesia.

Tahukah kalian bagaimana bangsa Indonesia di masa lampau?

Ya, saya pikir kalian semua orang-orang yang cukup berilmu untuk menghafal itu semua. Namun, saya masih punya 1 pertanyaan lagi.

Apakah Anda sekalian pernah berpikir, bagaimana negara ini, khususnya kehidupan kita tanpa seorang pahlawan?

Sebelum saya membahas membahas soal ini, izinkan saya untuk memperkenalkan kembali bagaimana sosok pahlawan itu.

Kata pahlawan memang identik dengan perjuangan maupun kemerdekaan. Figurnya yang gagah berani , rela berkorban, dan pantang menyerah patut kita teladani. Rasa cintanya pada tanah air pun tak diragukan lagi. Dengan semangat nasionalisme nya yang terus berkobar, mereka berjuang mati-matian demi membela tanah air tercinta.
Maka tak salah jika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa pahlawan adalah orang yang pemberani dalam mengorbankan jiwa dan raga untuk membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.

Kembali ke topik awal.                                                 
Coba bayangkan, apa jadinya kita ini tanpa seorang Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Pangeran Diponegoro, Mohammad Yamin, dan lain sebagainya ?

Pengemis ? Gelandangan ?

Kita bahkan bisa lebih buruk dari itu. Kita, akan menjadi seorang yang tak punya apa-apa, seperti nenek moyang kita terdahulu. Harta, kekayaan, kekuasaan, jangankan itu, hak dan kewajiban pun kita tak punya. Kita hanyalah boneka, yang diberi mukjizat nyawa untuk hidup, yang bisa disetir sana-sini secara paksa.

Apakah kalian mengerti apa yang sedang saya bicarakan?

Tiga ratus lima puluh tahun. Bukan hanya sekedar bilangan yang tak bernilai apa-apa. Bukan pula waktu yang sebentar untuk menjadi budak para monster yang biasa kita kenal dengan sebutan penjajah. Dipaksa, dicaci maki, bahkan ditindas sekalipun dapat dilakukannya tanpa ampun kepada rakyat Indonesia.
Mereka yang tak pernah rela menyerahkan seluruh harta, tenaga, bahkan nyawa pada genggaman manusia tak berhati nurani itu. Meninggal dalam keadaan tak wajar,seperti mati kelaparan, meninggal dalam keadaan kerja yang dipaksakan seakan menjadi hal biasa kala itu.

Tak ada belajar, tak ada bersenang-senang. Mereka rela melakukannya hanya untuk mewujudkan satu harapan suci. Sebuah kebebasan. Kebebasan diri mereka sendiri dan kebebasan anak cucu mereka di masa depan, yang biasa kita sebut dengan merdeka. Saya tekankan sekali lagi, yang mereka inginkan bukanlah jabatan, kekuasaan, dan harta yang melimpah, tapi hanya sebuah KEMERDEKAAN.
Jadi, masihkah kita mau membuang waktu untuk hal tak berguna?

Mengabaikan waktu 350 tahun yang ditempuh untuk melawan penjajah, atau melupakan berapa banyak liter darah yang  tak segan-segan mereka tumpahkan demi kehidupan kita yanng jauh lebih baik ini?

Sebagai penutup, saya akan membacakan  sepatah kata mutiara, yaitu:
”Bukanlah sebuah rahasia, bila setiap kita adalah seorang pahlawan. Hanya terkadang kita tidak menyadari akan hal tersebut. Lakukanlah apa yang mau anda kerjakan, berikan yang terbaik dan anda telah menjadi seorang pahlawan.”


Oleh : Nindya Maharani / XI IPA 1
 

BLACK PEARL Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos